#Kebersamaan yang Singkat#

Bulan September 2021 kita dipertemukan. Saat itu njenengan membantuku terkait teknis UP. Tak pernah terpikir saat itu kita akan dekat. Oktober 2021 kita berproses. Dan saat itupun aku belum begitu mengenal njenengan, begitu pula njenengan. Desember 2021, njenengan menghalalkanku. Kita berdua mulai belajar mengenal satu sama lain, belajar membangun keluarga sakinah ma waddah wa rahmah. Agak lupa, Januari atau Februari 2022 njenengan diterima P3K. Itu merupakan kebahagiaan bagi njenengan, dan juga bagiku serta keluarga. Pemberkasan pun njenengam jalani dengan sukacita. Saat itu njenengan masih sehat tanpa ada gejala apapun.

Hingga Maret 2022, njenengan mulai merasakan sakit. Bolak balik ke rumah sakit tanpa tahu penyakit yang sebenarnya.

Saat bulan Ramadhan pertama kita, njenengan hanya bisa menikmati puasa beberapa hari saja sambil menahan rasa sakit. Lebaran pertama kita pun njenengan mungkin menahannya agar kita bisa berlebaran di tanah kelahiranku.

Hingga beberapa hari setelah lebaran, njenengan kembali merasakan sakit dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Dan ternyata dokter memvonis ada massa di kolon. Bagai tersambar petir, saat itu melihat sendiri usus njenengan tertutupi daging. Masih berharap itu hanya tumor biasa dan masih ada harapan sembuh. Setelah dioperasi, kondisi njenengan berangsur membaik. 

Namun ternyata, takdir Allah berkata lain. Dokter mendiagnosis itu bukan tumor biasa, namun kanker limfoma yang langka dan harus menjalani kemo. Hingga saat pengambilan SK P3K yang njenengan nanti-nanti pun, njenengan masih belum bisa mengambilnya sendiri. Dan terpaksa kuambilkan berharap bisa menjadi penyemangat njenengan untuk sembuh. Saat itu njenengan terlihat senang dan bisa tersenyum.

Hari demi hari, kondisi njenengan ternyata semakin melemah. Dokterpun memvonis kankernya sudah menyebar dan sewaktu waktu bisa mengalami perburukan. Mendengar itu, ingin rasanya tidak percaya. Masih berharap Allah memberikan keajaiban kesembuhan untuk njenengan.

Qodarullah, Allah lebih sayang padamu mas. Setelah berjuang kurang lebih 4 bulan, Allah memanggilmu dengan begitu cepatnya. Tanpa sepatah kata pamitpun dan tanpa aku di sampingmu. Padahal beberapa menit sebelumnya njenengan masih berdebat dengan ku ingin dipasang selang makan dan menolak pindah hcu. Dan akhirnya keinginanmu terkabul tidak dirawat di hcu. Namun, ada sedikit rasa lega karena njenengan dipanggil beberapa menit setelah melakukan sholat dhuhur. 

Meski sebentar, 8 bulan terakhir ini sangat berkesan dan tak terlupakan. Terima kasih sudah menjadi suami yang baik buatku. Terima kasih sudah mau menjadikan aku istrimu. Maaf, belum bisa menjadi istri yang baik untukmu. 

Selamat jalan mas Dhanar, Allah lebih sayang padamu. Sekarang sudah tidak merasakan sakit lagi. Bahagia di sana ya. Surga menantimu. Meski berat, in syaa Allah aku ikhlas. Semoga Allah mempertemukan dan mempersatukan kita kembali di Surga Nya.

Sampai jumpa di surga kelak ya...


❤❤_Aku mencintaimu karena Allah_❤❤



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu

Perginya Kekasih Hati